Cool + jutek = Istimewa



“waaaaaw, kereeeen. Hmmmmph, akhirnya aku pake seragam putih abu-abu.” Kata Angle dengan bangga.
“biassa aja kalee.” Kata Chintya dan Anggun bebarengan.
“hehehe, yaudah yuk masuk.”
Ketiga remaja itupun memasuki kelas baru mereka.
“aku duduk sama kamu ya, nggun.” Kata Chintya.
“trus Angle?” tanya Anggun.
“santai aja kalee. Biar aku duduk sendiri, palingan juga nanti ada temennya. Sekalian cari temen baru.” Katanya sambil tersenyum manis.
Merekapun memilih tempat yang saling berdekatan. Semua anak sudah masuk dan duduk, tapi Angle tetap duduk sendiri.
Tiba-tiba saja ada cowok cungkring mendekati Angle, “ada yang duduk disini?”
“eh.” Sambil menoleh keseluruh ruangan kelas itu. “kok gak ada tempat duduk kosong sih?” gerutu Angle dalam hati.
“kalo masih ada tempat duduk kosong gak mungkin aku mau duduk sini.” Kata si cowok sinis.
“boleh” jawab Angle ketus.
————————————–
“adduh, kakak-kakaknya gak seru nih. Masak dari tadi ngomong-ngomong gak jelas.” Gerutu Angle dengan nada berbisik kepada kedua temannya.
“ho.oh, tau gini gausa masuk tadi.” Kata Chintya menimpali ucapan Angle.
“iya, jadi pengen keluar. Kalo keluar kan enak, kita makan, ke mall, foto box, jalan-jal..” belum selesai celoteh Anggun.
“heiy kalian, dari tadi rame aja. Diperhatiin dong.” Kata kakak OSIS yang memotong celoteh Anggun.
“ehm, ini kak. Chintya pusing. Mau kita izinin, tapi dianya gak mau.” Kata Angle santai sambil melirik kedua temannya.
“bener?” tanya salah satu kakak OSIS.
“iih, kakaknya. Liat dong, si Chintya pucat banget.” Anggun angkat bicara sambil menunjuk Cintya yang polos.
“yaudah Chintya, kamu boleh pulang dan istirahat di rumah.” Akhirnya kakak-kakak itupun mengijinkan.
Chintya malah bingung dan menoleh ke arah Angle dan Anggun.
“kami anter ya kak, kasian Chintya sendirian.”
“gausah, biar naik taxi aja.”
“ya ampun kakak, Chintya itu sendirian dan lagi sakit. Nanti kalo di jalan dia tiba-tiba pingsan abis itu diculik trus kakak mau tangg..” belum selesai Anggun mengoceh.
“Stop. Ok, kalian boleh anter Chintya tapi maksimal sampai jam 10. Saya kasih waktu satu jam, masih kurang?”
“enggak kok kak.” Kata Angle yang langsung bergegas menggandeng tangan kedua temannya dan bergegas keluar kelas.
————————————–
“Yeeee . hahahahaha, akhirnya kita bisa bebas juga.” Teriak angle bangga sambil melirik kearah kedua temannya yang juga bahagia.
“langsung segar aja kamu Cintya.” Kata Anggun menyenggol pundak Chintya.
“hehehehe, gimana akting ku tadi ?” kata Chintya sambil mengedipkan mata.
“udah-udah, enaknya kemana nih?” kata angle memotong tawa mereka.
“so pasti gak pulang. Hahahaha.” Canda Anggun.
“ya iyalah. Ehm, gimana kalo kita ke mall.” Kata chintya.
“hahahaha. Let’s go.” Kata mereka bebarengan.
————————————–
“Ok Ryan, besok anak bertiga tadi itu besok suruh nemuin saya.” Kata kakak Osis yang menjabat jadi ketua.
Ryan hanya menjawab dengan anggukan.
————————————–
“hahahahaha, kalo tau hukumannya Cuma kayak gini. Mendingan juga kemarin langsung ke mall dan gausa ikut mos gj kayak kemarin. Nyebelin.” Gerutu Angle dari bilik kamar mandi sambil terus menyikati dindingnya.
“udah ngel, sabar aja. Kita juga ngerjainnya kan gak perlu bersih-bersih amat. Yang penting kan kena air. Sambil ngitung-ngitung maenan air.” Jawab anggun dari bilik sebelah.
“hihihi dasar. Yaudah ayo deh keluar ke kantin, laper nih.” Kata Chintya memelas.
“gausa masuk kelas nih?” kata Anggun sedikit ragu.
“iihhh anggun, kamu gak denget tadi kalo hari ini kita gak dibolehin ikut MOS.” Geram Angle.
————————————–
“oh yaa. Hari ini kan kita Mos terakhir yaa?” tanya Anggun.
“He. em, dan besok kabarnya sih Cuma outbond. Enaknya ikut gak yaa.” Kata Chintya sambil terus menikmati bakso.
“besok itu udah closing. Masuk aja deh.” Kata Angle.
————————————–
“Ok adik-adik, kita sekarang closing buat MOS tahun ajaran ini. Dan untuk itu kita seharian nanti bakalan outbond.” Teriak kakak ketua osis.
Angle hanya mencibir.
“ok, setiap kelas bakalan jadi satu grup. Jadi nanti akan ada 15 grup yang terbentuk. Kalian semua siap?” teriak kakak ketua osis dengan semangat.
“oh ya, nanti kelas yang terbanyak dapat hadiah akan jadi Great Class.
Ryan sama sekali tak peduli.
“Ok, ketua kelas maju ke depan semuanya.” Teriak kakak ketua osis smbil menepuk tangan menyuruh semuanya bergegas.
“Ok, semuanya sudah siap. Sekarang satu kelas berkumpul dan berbagi tugas.”
Semua anak pun berhamburan mencari kelompok masing-masing.
“ehm, tadi sama kakak osis dijelasin kalo kita bakalan ad tujuh lomba dan setiap siswa harus ikut salh satu. Ok kita mulai dari halang rintang. Siapa yang mau ikut?” tanya Ryan.
“ehm, aku boleh izin pulang gak? Perutku sakit nih.” Kata Angle dengan wajah pucat.
“halah, kamu gausah akting deh. kalo kamu kayak gitu ujung-ujungnya minta anter kedua teman kamu itu dan kalian shopping. Iya kan? Sorry ya, aku gak sebego kakak-kakak osis yang udah kamu kibulin.” Kata Ryan panjang lebar.
“ehh kamu kalo ngomong biasa aj dong.” Kata Anggun hendak berdiri dan menghampiri Ryan.
“udah udah, gaenak dilihat sama anak-anak lain.” Kata Chintya mencegah.
“kamu nyebelin banget sih. Perutku sakit beneran nih.” Kata angle dengan suara tertahan.
Anggun dan Chintya bingung.
“Udah deh, bisa gak kalo sekarang jangan manja dulu. Ini buat kelas kita.” Kata Ryan sok bijak.
“kamu gila apa, aku beneran sakit ini.”
“ok, halang rintang udah 5 menit lagi.” Sambil melirik jam tangannya. 12 anak ikut aku buat nyiapin semuanya, termasuk kamu, cewek manja.” Kata Ryan pedas.
“appa? Ya ampuun. Aku sakit.” Kata Angle memelas.
Ryan sama sekali tak peduli.
“OK, tapi Chintya sama Anggun juga harus ikut.” Kata Angle tertahan.
“gabisa, kalo kalian sekelompok pasti kalian bakalan curang.”
“dasar cowok nyebelin.” Kata Angle berbisik ke telinga Ryan.
Ryan hanya tersenyum sinis.
————————————–
“kelas XC-III” teriak salah satu kakak osis.
“Siap kak.” Ryan dan kawan-kawanpun mendekat kearah kakak osis.
“ok, ini rutenya, dan jam 12 nanti kalian semua udah harus disini. Dan kelas yang berhasil menemukan bendera terbanyak, itu pemenangnya. mengerti?”
“mengerti kak.” Jawab mereka kompak.
Merekapun mulai berjalan dengan Ryan meimpin barisan.
Tiba-tiba,
“Eh Angle. Kamu gak papa?” kata Lidia yang kaget melihat Angle yang jalan sempoyongan.
Angle hanya tersenyum tipis.
“Ryan, kayaknya Angle sakit beneran ini. Kita anterin balik aja yaa, kasian Angle kayaknya udah gak kuat lagian mumpung masih deket.” Kata Lidia panik.
“udahlah, palingan cewek manja itu Cuma akting. Jangan mau dibodohin kamu.” Kata Ryan.
“Ya ampun Ryan, kamu kok tega banget sih. Liat dong, Angle pucat banget nih dan badannya juga panas. Ya ampun keluar keringat dingin juga.” Kata Lidia histeris.
“Udah-udah, nanti kita gak sampe-sampe kalo Cuma ngurusi cewek manja satu itu. Tinggalin aja sendirian palingan juga dia bakalan lari, dia kan cewek manja.” Kata Ryan sambil terus berjalan.
“gila kamu, ini cewek Ryan.”
Sementara Angle hanya mendesis dan mencoba terus berjalan dengan nafas tertahan.
“Biarin, ayo ke depan.” Kata Ryan sambil menarik tangan Lidia.
“ehh.” Lidiapun kedepan dan melepas tangan Angle yang sedari tadi menggenggam tangannya. Smabil berjalan, Lidia terus melihat angle dibelakang yang berjalan sempoyongan.
“Angle.” Teriak Lidia.
“Angle pingsan.” Teriak Novi yang juga teman sekelas Angle.
“Udah, dia pasti akting.” Kata ryan enteng.
“Gila kamu yan.” Kata Mamad, Juned dan Aldo sambil membopong Angle.
“heiy, kita ini mau halang rintang. Kalian mau kemana?” teriak Ryan bingung.
“Gila tuh cewek, pinter banget aktingnya.”
“Ryan, kamu itu bener-bener deh. Angle tadi itu Angle emang sakit beneran.”
“udah udah, ayo jalan.” Kata Novi melerai.
————————————–
“Horee, kita dapat banyak bendera dan moga aja kita yang menang.” Kata Novi penuh harap.
“moga aja.” Kata Lidia mengamini, tapi Ryan hanya diam dengan tatapan kosong.
Dari kejauhan, terlihat Anggun dan Chintya sedang berdiri di depan pintu area outbond. Mereka terlihat berkacak pinggang dan penuh emosi.
“hey cowok sok. Kamu apain teman kita?”
“teman kalian siapa?”
“ehm, ternyata kamu itu bukan Cuma cowok sok yaa tapi juga bloon.”
“maksud kalian itu apa sih. Gak penting.” Kata Ryan sambil berlalu.
“hey, gak sopan banget sih.”
“kalian yang gak sopan.”
“diam dulu, aku mau ngomong. Tadi itu Angle beneran sakit, dia punya masalah sama lambungnya.”
“ohh, cewek manja itu.”
“hey, bisa hargai cewek dikit gak sih.”
Ryan hanya tersenyum sinis dan pergi.
————————————–
Sudah seminngu lebih Angle tak masuk sekolah. Ryan setiap hari selalu melihat tempat duduk Angle yang kosong dan tak berpenghuni setelah kejadian outbund waktu lalu. Ryan menjadi kepikiran dan merasa bersalah.
“ehh kamu, ini semua gara-gara kamu yaa. Sekarang Angle masih diopname tau,” kata Chintya yang tiba-tiba menghampiri Ryan dan menghentikan lamunannya.
Ryan hanya melihat sekilas kearah Chintya dan langsung membuang muka.
“kamu sakit apa sih, cewek manja?” tanya Ryan dalam hati.
“ehm, teman-teman. Angle sekarang kan lagi diopname di rumah sakit, gimana kalo kita iuran dan jenguk dia.” Kata Anggun didepan kelas.
————————————–
Saat di rumah sakit, Ryan hanya diam menunduk. Sedangkan teman-temannya sedang bercanda ria bersama Angle.
Setelah dirasa cukup, “udah sore nih, kita pulang dulu ya angle. Cepet sembuh yaa. Kita semua kangen sama kamu.” Kata Novita pamitan.
Angle hanya membalas dengan senyum tipis.
“aku sama Anggun bareng sama anak-anak yaa. Gapapa kan?” tanya Chintya.
Angle membalas dengan senyuman lagi.
Setelah satu persatu teman kelas Angle keluar ruangan dan ruanga sepi, Ryan memberanikan diri mendekati Angle.
“ehm, kamu sakit apa?” tanya Ryan gugup.
“taug.” Kata Angle singkat.
“katanya lambung yaa?”
“taug”
“maafin aku yaa, gara-gara aku kamu sakit.” Kata Ryan tulus.
“hm” jawab Angle dengan malas.
Suasanapun hening, tiba-tiba seorang wanita dewasa memasuki ruangan.
“eh ada tamu.” Kata wanita itu.
“Iya tante, tadi juga ada teman-teman kelas tapi udah pulang duluan.” Kata Ryan mencoba sopan.
“oh iya, ini tante bawa bakso. Ini makanan kesukaan Angle lohh. Makan bareng yuk.”
“males.” Kata Angle ketus.
Ryan menelan ludah dan merasaka suasana yang tidak enak.
“ya udah tante, saya pamit dulu. Udah maghrib soalnya.” Kata Ryan berpamitan.
Wanita itu hanya tersenyum tipis.
“Aku pulang dulu yaa Angle. Semoga cepat sembuh.”
Angle hanya diam dengan tatapan kosong.
————————————–
“Ngapain mama kesini? Mbak ijah kan yang ngabarin mama. Emang kayaknya di dunia ini yang peduli sama aku Cuma mbak ijah deh.” Kata Angle tersenyum sinis.
“Angle, mama banyak client.
“emang lebih berarti client kan ma daripada Angle.” Kata Angle serak dengan mata panas.
“bukan begitu sayang.” Kata wanita itu sambil mendekati Angle.
Angle berlari keluar, dan wanita itupun meneteskan airmata.
————————————–
“ternyata ini alasannya.” Kata Ryan dibalik pintu ruangan Angle dirawat.
————————————–
“Senang bisa melihat kamu lagi, cewek manja.” Kata Ryan dalam hati.
————————————–
Hy sms masuk di hp Angle.
Sp
Blh knal g?
Dpt nmrq dr sp
Ptg yaa?
Y
Jangan judes2 non, nti g laku lg :p
Gapduli
:p ni q ryan
O
“hahahaha, gila ni cewek jutek banget.” Kata Ryan tersenyum sambil berdecak.
————————————–
Seminngu kemudian, Ryan mengirim sms lagi.
Angle, i love u
Setelah menunggu seharian dan masih tak ada jawaban, Ryan pun memutuskan untuk menelepon Angle.
“Angle aku suka kamu, kamu mau gak jadi pacar ku?”
Angle hanya diam disana dan tiba-tiba saja telepon terputus.
Akhirnya saat di sekolah,
“Angle, aku suka kamu. Kamu mau gak jadi pacarku, aku serius ini.” Kata Ryan memberanikan diri.
Angle sama sekali tak menggubris dan langsung meninggalkan Ryan.
“ehh, kamu beneran suka sama Angle?” kata Chintya penuh selidik.
Ryan hanya menganggukkan kepala sambil terus melihat Angle dan Anggun berbincang di tempat duduknya.
“dia sama sekali gak nanggepin kamu karena dia masih trauma sama mantan-mantannya yang sama sekali gak da yang serius sama dia.” Kata Chintya panjang lebar.
“jadi, ini juga alasannya.” Kata Ryan dengan tatapan kosong.
“apa?” tanya Chintya.
“ehh, enggak.” Kata Ryan belepotan.
————————————–
Setelah Ryan mengetahui semua alasan kenapa Angle jutek, dia terus mencoba untuk mendekati dan mendapatkan hati Angle.
Tiap malam, Ryan pergi ke rumah Angle mengirim makanan bertuliskan :
Jangan lupa makan yaa, cewek manja.
I love u :*
kadang juga mengirim minuman bertuliskan :
Aku sayang kamu :*
Dan juga mencoba romantis dengan mengirim bunga yang bertuliskan :
I love u and iam so serrious with you :*
Dan setiap pagi di sekolah Ryan selalu memperlakukan angle layaknya seorang putri dengan tersenyum ramah, menyuruh semua anak untuk minggir dan membukakan pintu kelas, tiap istirahat Ryan selalu mengikuti Angle dan memesan makanan untuk Angle dan pernah suatu ketika Angle langsung pergi.
“lohh, Angle gak mau makan? Nanti sakit lohh.” Kata Ryan bingung karena sudah memesan makanan.
“yang mesen kan kamu, jadi makan aja. Lagian hilang mood aku hilang kalo makan ada kamu.” Kata Angle sinis.
Akhirnya Ryan pun diam dan rasa lelah serta rasa bosan untuk mengejar dan mengharapkan hati Anglepun datang juga.
“huuufftt, gak pernah sekalipun aku harus berjuang mati-matian Cuma gara-gara cewek.” Kata Ryan lesu.
————————————–
“Selamat ulang tahun yaa. Aku juga cinta, sayang dan serius sama kamu dan aku mau jadi cewek kamu.” Kata Angle dengan senyuman termanisnya pada Ryan di hari ultah Ryan.
Ryan hanya diam mematung dan Angle pun pergi meninggalkan Ryan yang melongo.
Ryan mengikutinya dan “I love you.” Bisik Ryan.
Sekarang Angle yang diam mematung, sedangkan Ryan terus berjalan dengan santai tanpa menoleh sedikitpun ke arah Angle.
TAMAT

Comments