Menguasai huruf Kanji merupakan
impian banyak orang. Macam-macam alasannya, entah karena kebutuhan, karena
minat, untuk senang-senang, atau bahkan untuk pamer lau aku sih untuk seneng-seneng aja.. hehehehe :p
Whatever alasan kamu, Anda pasti
setuju huruf Kanji itu indah. ^_^
kan artinya cina, ji artinya tulisan maka kanji adalah tulisan cina
Lihat? Indah bukan?
Indah memang, tapi sebagian besar
orang merasa kurang percaya diri mempelajarinya. Guratan-guratannya terlihat
"wow rumit". Padahal itu kelihatannya saja lho.. ^_^
Pada post kali ini saya hanya
memfokuskan pembahasan pada "menghafal Kanji". Maksudnya yaitu menghafal
bentuknya. Belum cara membacanya.
YANG DILAKUKAN ORANG KEBANYAKAN
DALAM BELAJAR KANJI
Yaitu dengan mempelajarinya sesuai
jumlah guratan-guratannya. Mulai dari kanji berguratan 1, 2, 3, dst. sampai
guratan 23. Cara belajar kanji seperti ini sangat populer, dan juga merupakan
cara belajar kanji di sekolah-sekolah di Jepang. Tidak heran untuk bisa
menguasai sekitar 2000 kanji saja, anak-anak Jepang butuh 12 tahun!
Nah, sekarang Anda ingin belajar Kanji,
apakah Anda punya waktu sebanyak itu? Saya kira tidak, bukan?
Kalo Anda ingin menguasai Kanji
dalam waktu cepat, Anda harus punya cara yang cerdas.
UBAH MINDSET
Huruf Kanji berasal dari piktograf
Cina sejak tahun 2000 SM. Piktograf adalah gambar yang dipakai sebagai tulisan.
Piktograf diinspirasi dari alam sekitar. Seiring zaman piktograf-piktograf
tersebut berubah bentuk hingga menjadi Kanji yang kita kenal sekarang.
Piktograf
lambat laun ber-evolusi hingga menjadi Kanji yang kita kenal sekarang
|
Jadi sebenarnya, Kanji adalah
gambar-gambar yang digunakan untuk menyampaikan maksud seperti tulisan.
KENALI RADIKAL (bu shou)
Radikal
adalah bagian-bagian Kanji yang berasal dari gambar piktograf. Radikal biasanya
digunakan untuk meng-index Kanji dalam kamus. Namun ternyata radikal bisa juga
digunakan untuk menghafal Kanji!
Nah begini, setiap kanji tersusun
dari 1 s.d. 7 radikal. Ada kanji yang berupa satu radikal, ada kanji yang
tersusun dari dua radikal, tiga radikal dan seterusnya. Bisa dibilang, tidak
ada kanji yang tidak terdiri dari radikal. Daripada mumet menghafal Kanji
berdasarkan jumlah guratan, lebih baik menghafal berdasarkan Radikal apa saja
yang menyusunnya.
Saya ilustrasikan dengan huruf: 
Terang
|
Saya coba lagi dengan yang
"terlihat" lebih rumit:
Istri
|
Gambar berikut juga patut
diperhatikan

huruf-huruf
yang tersusun dari tiga radikal yang sama
|
Menurut penelitian saya, kanji yang
paling rumit pun maksimal terdiri dari 7 radikal saja. Adapun kanji-kanji yang
sering digunakan dalam penulisan sehari-hari adalah Kanji-kanji yang
terdiri dari minimal satu radikal sampai empat radikal.
Mana yang lebih praktis dan lebih
cepat: menghafal satu kanji berdasarkan radikal-radikal penyusunnya atau
menghafal satu Kanji dengan menghafal setiap posisi dan urutan guratan Kanji
tersebut?
LALU? CARA SEPERTI APA YANG BISA
ANDA LAKUKAN?
Pertama, tentu saja menghafal radikal. Radikal yang didaftarkan oleh
Kaisar Kang Xi ada 214. Namun menghafal setengahnya saja sudah cukup mantap
untuk bekal menghafal (bentuk) Kanji. Daftar radikal Kang Xi klik disini.
Catatan penting: berlatih lah mengenali dan menulis radikal
seperti waktu Anda belajar huruf alfabet (A-Z). Ingat-ingat nama setiap
radikal, misalnya, radikal "manusia", "matahari",
"bulan", "air", "api", "tanah"
"pohon", dsb. Jika Anda serius melatih pengenalan dan penulisan
radikal, maka mengenali dan menulis Kanji kelak akan semudah Anda
mengenali dan menulis huruf Latin! Percayalah!
Kedua, carilah daftar Kanji untuk dihafal. Minimal daftar Jouyou Kanji. Tanya
mbah Google lah. Hafal bentuk kanji beserta maknanya. Lebih baik lagi
jika Anda langsung melatih cara menulisnya. Sebaiknya, jangan dulu
menghafal bunyinya.
Ketiga, setelah cukup mantap dalam menghafal bentuk Kanji baru
pelajari cara baca Kanji, tapi tapi tapi, tunggu sebentar. Saran saya: Jangan
Mempelajari Cara Baca Kanji secara Satu per Satu (Learning by Isolation)!
Akan lebih menghemat waktu jika Anda mempelajari bunyi Kanji dari kata yang
disusunnya. Ingat kita bukan sedang belajar huruf Latin. Mau tahu kenapa?
Comments